Model Database Relasi (Relational Database Model)
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat
ini, karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah
kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database.
Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri
dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item
data (data value), tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa
menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi
data.Model database relasi ini dikemukakan pertama kali oleh E.F. Codd, salah seorang
pakar dalam bidang database. Sering juga model ini disebut Database relasi.
Model Database Jaringan (Network Database Model)
Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki,
dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya
dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi
dengan model database jaringan ini.
Dalam model ini, data di representasikan sebagai koleksi record dan hubungan antar
record direpresentasikan sebagai pointer.
Oleh karena itu, model database jaringan mampu menyatakan hubungan :
o Satu ke Satu (One To One, 1 : 1), satu orang tua punya satu anak.
o Satu ke Banyak (One To Many, 1 : M) Satu orang tua punya beberapa anak,
o Banyak ke Banyak (Many To Many, N : M), beberapa anak punya beberapa orang
tua.
Kelemahan dalam model database ini adalah lebih kompleks dan sulitnya dalam proses
query, begitu juga halnya dalam manipulasi data yang harus dilaksanakan dengan
menelusuri data pointer pada setiap recordnya.
Kelebihan model database ini adalah dari segi efisiensi penyimpanan data, karena tidak
adanya data yang duplikat (redundansi) dan akses yang cepat karena langsung
memanfaatkan pointer ke alamat fisik data.
Karena kompleksitas yang tinggi, apalagi diterapkan pada sistem database yang begitu
kompleks, maka model database ini tidak tepat lagi untuk digunakan. Saat ini, model
database jaringan sudah jarang sekali dipakai, kecuali untuk keperluan penelitian
(research) saja.
Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)
Model database hirarki disebut juga model pohon, karena hubungan antar simpul
digambarkan seperti struktur pohon (tree-structured) yang dibalik dengan pola hubungan
orang tua – anak (parent – child). Simpul yang paling atas disebut akar (root) dan paling
bawah disebut daun. Setiap simpul digambarkan dengan lingkaran atau kotak. Simpul
yang berada di atas simpul lainnya disebut orang tua, sedangkan yang berada di
bawahnya di sebut anak, dimana seorang orang tua bisa mempunyai satu anak (jenis
hubungan satu ke satu, one to one) atau mempunya beberapa anak (jenis hubungan
satu ke banyak, one to many). Tapi satu anak hanya boleh punya satu orang tua (jenis
hubungan satu ke satu, one to one). Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar diatas, simpul A disebut akar dan juga bertindak sebagai orang tua
dengan anak simpul A, B dan C. Simpul E, F, I dan J disebut daun, dimana E dan F
merupakan anak dari simpul B serta simpul I dan J merupakan anak dari simpul H.
Simpul B disebut anak dari simpul A, tapi disisi lain simpul B juga merupakan orang tua
dengan anak simpul E dan F.
Dalam aplikasi nyatanya, dapat anda lihat dalam hubungan antara dosen dengan
matakuliah yang diasuh serta mahasiswanya. Perhatikan gambar berikut :
Coba anda jelaskan hubungan masing-masing simpul tersebut, mana yang disebut akar,
daun, orang tua dan anak ?
Kelemahan utama dari model database hirarki adalah ketidakmampuannya dalam
mengelola hubungan banyak ke banyak (many to many), sehingga apabila ada jenis
hubungan ini pada model database, maka banyaknya redundansi database tidak dapat
terelakkan lagi.
Misalnya pada contoh diatas, mahasiswa merupakan anak dari simpul matakuliah,
dengan pilihan ini, maka mahasiswa yang sedang cuti (istirahat kuliah) menjadi tidak
tertangani, karena yang disimpan hanyalah data mahasiswa (anak) yang mengambil
matakuliah (orang tua), akibatnya ada data yang hilang.
Keunggulan model database ini terletak pada keteraturan struktur yang ditunjukkannya
dan hanya sangat cocok untuk sistem yang keterkaitan atau hubungan antara recordnya
mengikuti struktur hirarki.
Karena keterbatasan pemakaiannya dan adanya kelemahan yang cukup mendasar,
penggunaan model database ini dalam pengelolaan sistem database sudah
ditinggalkan.